Lirik Lagu Trending Tiara, Linting Daun, Pecah Seribu, Mawar Hitam, Tak ingin usai
Tiara
Raffa Affar
Song writer M. Nasir
Tiara, menggamit kenangan zaman persekolahan
Tiara, kumimpi kita bersanding atas kayangan
Seakan bisa kusentuh peristiwa semalam
Di malam pesta engkau bisikkan kata azimat di telinga
Kita terpaksa berpisah untuk mencari arah
Kita dipukul ombak hidup alam yang nyata
Engkau jauh meniti puncak menara gading
Yang menjanjikan hidup sempurna
Tapi aku hanya tunduk ke bumi, hidup tertekan
Jika kau bertemu aku begini
Berlumpur tubuh dan keringat membasah bumi
Di penjara, terkurung, terhukum
Hanya bertemankan sepi
Bisakah kau menghargai
Cintaku yang suci ini?
Oh, Tiara, pedihnya
Dapatkah kau merasakan?
Oh, Tiara, pedihnya
Dapatkah kau merasakan?
Jika kau bertemu aku begini
Berlumpur tubuh dan keringat membasah bumi
Di penjara, terkurung, terhukum
Hanya bertemankan sepi
Bisakah kau menghargai
Cintaku yang suci ini?
Oh, Tiara, pedihnya
Dapatkah kau merasakan?
Oh, Tiara, pedihnya
Dapatkah kau merasakan?
Linting Daun
Jovita Aurel
Songwriters: Bondan Prakoso
Linting daun labat sangat
Lambat laun goyang-goyang
Bikin manyon buat ati makin bimbang
Tawa canda mati rasa ngomong sendirian
Linting daun suntik tangan hirup asap obat ditelan
Ingin terbang melihat bintang
Over dosis rumah sakit nyawa pun melayang
Narkoba slalu membius kaum muda
Entah itu wanita pria waria semua sama
Awalnya coba-coba dan mulai tergoda
Ujung-ujungnya orang tua stres di kepala
Pusing dengan anaknya sering ngelinting
Daun khas tanah rencong bangkitkan adrenalin
Terpacu terpancing sampai ke titik paling runcing
Jantung berdetak kencang sudah kayak kuda lumping
Bing. Bing. Bingo... tepat sasaran menembus ruang khayalan
Ingin terbang membentuk bintang
Tapi yang kau hayalkan tak seperti kenyataan
Yang slama ini kau dapatkan
Rill. barang haram mulai memanggil
Rill. exstasi sabu buat kita gokil
Sel darah mu terasa makin mengecil
Maka dari itu barang haram tak baik tuk anak kecil
Linting daun labat sangat
Lambat laun goyang-goyang
Bikin manyun buat ati makin bimbang
Tawa canda mati rasa ngomong sendirian
Linting daun suntik tangan hirup asap obat ditelan
Ingin terbang melihat bintang
Over dosis rumah sakit nyawa pun melayang
Dingin sekujur tubuh itu tandanya sakaw
Pengen banget ngerasain bubuk-bubuk putaw
Ati lo pikiran lo masih kelihatan kacau
Kalau sudah gini pengen kembali ke masa lampau
Kecanduan, kasian banget lo kecanduan
Dari engak make pikiran mulai bimbang
Nggak ada objek ngejual rumah di pegadaian
Hanya untuk kenikmatan dari barang Haram
IihH Najis Kata yang pas untuk para junkies
Salaing tukeran suntik nyebarin virus Aids
Kalo sudah mabok di temenin para Ladies
Gituan semalaman paginya kena penyakit pens
Iblis merasuk di kehidupan mereka
Mendekati setiap saat ingin slalu terjamah
Dijamah terjamah oleh tembunan Narkoba
Tak ada ujung pantas sama dana masih ada
Linting daun labat sangat
Lambat laun goyang-goyang
Bikin manyun buat ati makin bimbang
Tawa canda mati rasa ngomong sendirian
Linting daun suntik tangan hirup asap obat ditelan
Ingin terbang melihat bintang
Over dosis rumah sakit nyawa pun melayang
Dan coba kau lihat di semua media
Banyak teman clubbers konsumsi narkoba
Diciduk, dijaring, dan kena razia
Dengan berat hati lo terpaksa di penjara
Di dalam LP pun lo memasok barang dari luar
Belum tobat karena status penjahat masih samar
Merasa belum tenar ogah ke jalan yang benar
Nusa Kambangan tempat terakhir lo terdampar
Okelah kalau itu jalan hidupmu
Tapi hati-hati bisa terjerumus lebih jauh
Over Dosis bisa menutup lembar kisahmu
Karena mau tak mau Tuhan telah memanggilmu
Jadi tolong antisipasi jangan sering konsumsi extasi
Atau apa yang namanya cepat eliminasi
Slama masih ada panti Rehabilitasi
Lo bisa slamat asal jangan kembali lagi
Linting daun labat sangat Lambat laun goyang-goyang
Bikin manyon buat ati makin bimbang
Tawa canda mati rasa ngomong sendirian
Linting daon. suntik tangan hirup asap obat ditelan
Ingin terbang melihat bintang
Over dosis rumah sakit nyawa pun melayang
Pecah Seribu
Elvy Sukaesih
Songwriters Toto Arop
Ha-ah-ah-ah
Hu-uh-uh-uh
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah-patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
ho-oh
(La-la-la-la-la-la-la-la la-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hanya dia
(Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia)
Hanya dia yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut banyak kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah-patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
ho-oh
(La-la-la-la-la-la-la-la la-la-la-la-la-la-la-la) ho-oh
Hanya dia
(Dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, dia, hanya dia)
Hanya dia yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
(Ha-ah-ah-ah)
Bimbang ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ha-ah-ah-ah
Ha-ah-ah-ah
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah, melati menanti
Lirik Lagu Mawar Hitam
TipeX
Songwriters Trisno riadi / Pratikto
Luka itu memang terlalu berat untukmu
Terlalu keras untuk kau rasakan
Tak seperti keinginan dan harapan
Yang selalu kau impikan, kau inginkan
Kau khayalkan dan kau bayangkan dulu
Mestinya kau sadari itu
Bukan penyesalan yang ada di hati
Saat kau yakinkan diri 'tuk pergi
Coba hadapi semua ini sendiri
Dan ternyata keyakinan
Tak cukup mampu untuk melawan
Kau pun tak mampu bertahan
Kini kau mawar penghias malam
Kau mawar hitam, harummu kepedihan
Kau arungi waktu di setiap pelukan
Langit tetap saja hitam
Meski air mata darah kau curahkan
Meratapi diri rindukan jalan terbaik
Untuk tetap berdiri
Penyesalan (Penyesalan)
Memang selalu menakutkan
Tapi itu kenyataan (Itu kenyataan)
Woh-woh-woh
Na-na-na-na, na-na-na-na
Woh-woh-woh
Na-na-na-na, na-na-na-na
Dan ternyata keyakinan
Tak cukup mampu untuk melawan
Kau pun tak mampu bertahan
Kini kau mawar penghias malam
Kau mawar hitam, harummu kepedihan
Kau arungi waktu di setiap pelukan
Jangan menangis meski kau sesali
Singkirkan semua bila tak kau inginkan
Lirik Lagu tak Ingin Usai
Keisya
Berdiri
Ku memutar waktu
Teringat
Kamu yang dulu
Ada di sampingku setiap hari
Jadi sandaran ternyaman
Saat ku lemah saat ku lelah
Ho wo wo
Tersadar
Ku tinggal sendiri
Merenungi
Semua yang tak mungkin
Bisa ku putarkan kembali s'perti dulu
Ku bahagia tapi semuanya hilang tanpa sebab
Kauhentikan semuanya
Ho oh oh
Terluka dan menangis tapi ku terima
Semua keputusan yang telah kau buat
Satu yang harus kau tahu
Ku menanti kau tuk kembali
Jujur ku tak ingin engkau pergi
Tinggalkan semua usai di sini
Tak tertahan air mata ini
Mengingat semua yang t'lah terjadi
Ku tahu kau pun sama s'perti aku
Tak ingin cinta usai di sini
Tapi mungkin inilah jalannya
Harus berpisah ho oh ho
Terluka dan menangis tapi ku terima
Semua keputusan yang telah kau buat
Satu yang harus kau tahu
Ku menanti kau tuk kembali
Ho ho wo oh
Tinggalkan semua usai di sini
Ku tahu kau pun sama s'perti aku
Tak ingin cinta usai di sini
Tapi mungkin inilah jalannya
Harus berpisah ho oh
Berharap suatu saat nanti
Kau dan aku kan bertemu lagi
S'perti yang kau ucapkan
S'belum kau tinggalkan aku
0 Response to "Lirik Lagu Trending Tiara, Linting Daun, Pecah Seribu, Mawar Hitam, Tak ingin usai"
Post a Comment