Alasan Kenapa Kamu Harus Solat Berjamaah! Pahalanya Berlipat Ganda dan Setiap Langkah Kaki di Hitung
Ciooa.com – Shalat berjamaah merupakan perintah dari Allah bagi setiap muslim. Termasuk hikmah disyariatkannya sholat berjamaah adalah agar mempersatukan umat Islam. Apabila umat Islam bersatu maka kekuatan umat Islam akan semakin membesar. Dan dengan bersatunya umat Islam maka akan semakin ditakuti oleh orang-orang kafir.
Shalat Berjamaah di Zaman Nabi SAW
Shalat berjamaah adalah kebiasan Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Mereka senantiasa melaksanakan shalat berjamaah di lima waktu sholat. Apabila ada di antara para sahabat ada yang tidak shalat berjamaah, maka Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam akan menanyakannya mengapa tidak mengikuti shalat berjamaah. Bahkan Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam mengancam akan membakar rumah yang penghuninya tidak mengikuti shalat berjamaah.
عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ، قَالَ: صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا الصُّبْحَ، فَقَالَ: أَشَاهِدٌ فُلَانٌ، قَالُوا: لَا، قَالَ: أَشَاهِدٌ فُلَانٌ، قَالُوا: لَا، قَالَ: إِنَّ هَاتَيْنِ الصَّلَاتَيْنِ أَثْقَلُ الصَّلَوَاتِ عَلَى الْمُنَافِقِينَ . . . الحديث
Dari Ubay ibn Ka’b ia berkata: Suatu hari Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam shalat subuh bersama kami, lalu beliau bersabda: “Ada yang melihat fulan?” Mereka menjawab: “Tidak.” Beliau bersabda: “Ada yang melihat fulan?” Mereka menjawab: “Tidak.” Beliau bersabda : “Sesungguhyna kedua sholat ini (subuh dan isya’) adalah sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik . . . Al-Hadits” (HR. Abu Dawud)
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَيَنْتَهِيَنَّ رِجَالٌ عَنْ تَرْكِ الْجَمَاعَةِ، أَوْ لَأُحَرِّقَنَّ بُيُوتَهُمْ
Dari Usamah ibn Zaid ia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Niscaya (hendaklah) berhenti sungguh para laki-laki dari meninggalkan sholat berjamaah, atau (kalau tidak) sungguh akan kubakar rumah-rumah mereka.” (HR. Ibnu Majah)
Shalat Berjamaah Setelah Nabi SAW Wafat
Sayangnya setelah wafatnya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam, banyak kaum muslimin yang meninggalkan shalat berjamaah. Perilaku ini pun membuat sahabat Abu Darda’ marah.
عَنْ أُمِّ الدَّرْدَاءِ، قَالَتْ: دَخَلَ عَلَيَّ أَبُو الدَّرْدَاءِ وَهُوَ مُغْضَبٌ، فَقُلْتُ: مَا أَغْضَبَكَ؟ فَقَالَ: وَاللَّهِ مَا أَعْرِفُ مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْئًا إِلَّا أَنَّهُمْ يُصَلُّونَ جَمِيعًا
Dari Ummu Ad-Darda’ ia berkata: Abu Ad-Darda’ pulang kerumah dalam keadaan marah, lalu aku bertanya: “Apa yang membuatmu marah?” Lalu ia berkata:” Demi Allah, aku tidak mengetahui sedikitpun dari umatnya Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam kecuali mereka sholat berjama’ah.” (HR. Bukhari)
Keutamaan Shalat Berjamaah
Dari kisah sejarah di atas menunjukkan bahwa betapa penting dan wajibnya shalat berjamah. Dan tentunya shalat berjamaah memiliki keutaman lebih dari pada shalat sendiri. Berikut beberapa keutaman shalat berjamaah dibandingkan shalat sendiri.
Dilipatkan 27 Derajat
Apabila kita diberikan pilihan pekerjaan di dua perusahaan yang berbeda dengan porsi kerja yang sama namun dengan gaji yang berbeda, yang satu bergaji 10 juta dengan jam kerja 2 jam dan yang satu bergaji 270 juta dengan jam kerja 2 jam, tentulah kita akan memilih perusahaan dengan gaji yang tertinggi.
Sama halnya dengan sholat. Antara sendiri dan berjamaah memiliki jumlah rakaat yang sama namun berbeda dari segi pahalanya. Apabila seseorang dimintai pilihan antara sholat subuh dua rakaat sendiri dengan pahala satu derajat, dan sholat subuh dua rakaat berjamaah dengan pahala dua puluh tujuh derajat, maka orang yang berakal akan lebih memilih yang berjamaah. Apabila kita meninggalkan shalat berjamaah maka rugilah kita karena meninggalkan pahala yang sangat banyak.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: صَلاَةُ الجَمَاعَةِ تَفْضُلُ صَلاَةَ الفَذِّ بِسَبْعٍ وَعِشْرِينَ دَرَجَةً
Dari Abdullah bin Umar: Bahwa Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sholat berjamaah menungguli dua puluh tujuh derajat dari pada sholat sendiri.” (HR. Bukhari)
Keutaman di Setiap Langkah dan Doa Malaikat
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: صَلاَةُ الرَّجُلِ فِي الجَمَاعَةِ تُضَعَّفُ عَلَى صَلاَتِهِ فِي بَيْتِهِ، وَفِي سُوقِهِ، خَمْسًا وَعِشْرِينَ ضِعْفًا، وَذَلِكَ أَنَّهُ: إِذَا تَوَضَّأَ، فَأَحْسَنَ الوُضُوءَ، ثُمَّ خَرَجَ إِلَى المَسْجِدِ، لاَ يُخْرِجُهُ إِلَّا الصَّلاَةُ، لَمْ يَخْطُ خَطْوَةً، إِلَّا رُفِعَتْ لَهُ بِهَا دَرَجَةٌ، وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةٌ، فَإِذَا صَلَّى، لَمْ تَزَلِ المَلاَئِكَةُ تُصَلِّي عَلَيْهِ، مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ، اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ، وَلاَ يَزَالُ أَحَدُكُمْ فِي صَلاَةٍ مَا انْتَظَرَ الصَّلاَةَ
Dari Abu Hurairah ia berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sholatnya seorang laki-laki dengan berjamaah berlipat ganda dua puluh lima kali lipat dari pada sholatnya di rumah, dan di pasar. Dan demikian itu sesungguhnya dia: ketika ia berwudlu dan memperbaiki wudlunya, kemudian ia keluar menuju masjid, dan ia tidak keluar kecuali (untuk) sholat, dan belumlah ia melangkah dengan satu langkah kecuali diangkat satu derajat karena (satu langkah)nya, dan dihapus satu kesalahan untuknya karena (satu langkah)nya. Lalu ketika ia sholat, tidak henti-hentinya malaikat bersholawat padanya selama ia berada di tempat sholatnya. (para malaikat berdoa): ‘Ya Allah, semoga shalawat atasnya dan semoga Engkau merahmatinya.’ Dan tidak henti hentinya kalian dalam keadaan sholat selama menunggu sholat (ditunaikkan).” (HR. Bukhari)
Lebih Baik dari Segala yang Berharga
Siapakah di antara kita yang tidak menginginkan barang-barang dan kendaraan yang mewah dan mahal? Tentu saja shalat berjamaah lebih baik dari pada itu.
Di zaman Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam daging yang gemuk dan anak panah yang bagus adalah sesuatu yang mahal dan istimewa. Beliau memotivasi para sahabat dengan hal yang lebih baik dari pada itu agar mau mendatangi sholat berjamaah.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ بِحَطَبٍ، فَيُحْطَبَ، ثُمَّ آمُرَ بِالصَّلاَةِ، فَيُؤَذَّنَ لَهَا، ثُمَّ آمُرَ رَجُلًا فَيَؤُمَّ النَّاسَ، ثُمَّ أُخَالِفَ إِلَى رِجَالٍ، فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ بُيُوتَهُمْ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ يَعْلَمُ أَحَدُهُمْ، أَنَّهُ يَجِدُ عَرْقًا سَمِينًا، أَوْ مِرْمَاتَيْنِ حَسَنَتَيْنِ، لَشَهِدَ العِشَاءَ
Dari Abu Hurairah: Bahwa Rasululla shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya, niscaya sungguh aku berkeinginan memerintahkan untuk mencari kayu bakar lalu dibakarkan (kayu itu). Kemudian kuperintahkan untuk (mendirikan) sholat lalu dikumandangkanlah adzan untuk sholat, kemudian aku perintahkan seorang laki-laku untuk mengimami orang-orang. Kemudian aku akan mendatangi para laki-laki (yang tidak mengikuti sholat berjamaah), lalu akan kubakar rumah-rumah mereka. Demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya andaikan salah satu dari mereka mengetahui, bahwa akan menjumpai potongan daging yang gemuk, atau dua anak panah yang bagus, maka akan mendatangi sholat isya’.” (HR. Bukhari)
Diampuni Dosanya
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، أَنَّهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَنْ تَوَضَّأَ فَأَسْبَغَ الْوُضُوءَ، ثُمَّ مَشَى إِلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَصَلَّاهَا مَعَ الْإِمَامِ، غُفِرَ لَهُ ذَنْبُهُ
Dari Utsman bin Afan bahwasanya ia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang berwudlu lalu ia sempurnakan wudlunya, kemudian ia berjalan untuk sholat wajib, lalu ia sholat wajib bersama imam, maka diampuni dosanya.” (HR. Ibnu Khuzaimah)
Dibebaskan dari Neraka dan Kemunafikan
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى لِلَّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا فِي جَمَاعَةٍ يُدْرِكُ التَّكْبِيرَةَ الأُولَى كُتِبَ لَهُ بَرَاءَتَانِ: بَرَاءَةٌ مِنَ النَّارِ، وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ.
Dari Anas bin Malik berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang sholat selama empat puluh hari secara berjamaah, yang mana ia (selalu) menjumpai takbir yang pertama maka ia ditulis dari dua kebebasan: (yaitu) kebebasan dari api neraka, dan kebebasan dari kemunafikan.” (HR. Tirmidzi)
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ: مَنْ صَلَّى فِي مَسْجِدٍ جَمَاعَةً أَرْبَعِينَ لَيْلَةً، لَا تَفُوتُهُ الرَّكْعَةُ الْأُولَى مِنْ صَلَاةِ الْعِشَاءِ، كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا عِتْقًا مِنَ النَّارِ
قال الألباني: حسن دون قوله لا تفوته الركعة الأولى من صلاة العشاء
Dari Umar bin Khattab: dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bahwa bersabda: “Barang siapa yang sholat di masjid secara berjamaah selama empat puluh malam, dan tidak pernah terlewatkannya rakaat pertama dari shalat isya’, maka Allah menulis untuknya merdeka dari api neraka sebab (perilaku)nya.” (HR. Ibnu Majah)
Al-Albani berkata : (Hadits ini) hasan selain ucapan “Tidak pernah terlewatkan rakaat pertama dari shalat isya’.”
Mendapatkan Pahala Berjamaah Walau Terlambat
Apabila kita berusaha tepat waktu mendatangi shalat berjamaah kemudian ternyata terlambat dan para jamaah sholat sudah selesai dari shalatnya sehingga kita sholat sendirian, maka tetap mendapatkan pahala shalat berjamaah tanpa mengurangi pahala orang yang shalat berjamaah sedikitpun.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ، ثُمَّ رَاحَ فَوَجَدَ النَّاسَ قَدْ صَلَّوْا أَعْطَاهُ اللَّهُ جَلَّ وَعَزَّ مِثْلَ أَجْرِ مَنْ صَلَّاهَا وَحَضَرَهَا لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أَجْرِهِمْ شَيْئًا
Dari Abu Hurairah berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang berwudlu dan memperbaiki wudlunya, kemudian ia berjalan dan menjumpai orang-orang sudah melaksanakan sholat maka Allah Jalla wa Azza memberikannya pahala semisal pahalanya orang yang sholat dan menghadiri (sholat berjamaah) tersebut, (yang mana) hal tersebut tidak mengurangi dari pahala mereka sedikitpun.” (HR. Abu Dawud)
Seperti Shalat Selama Semalam
عَنْ عُثْمَانَ بْنِ عَفَّانَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ نِصْفِ لَيْلَةٍ، وَمَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ وَالْفَجْرَ فِي جَمَاعَةٍ كَانَ كَقِيَامِ لَيْلَةٍ
Dari Utsman bin Affan berkata: Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa yang sholat isya’ dengan berjamaah maka seperti shalat (selama) setengah malam, dan barang siapa yang shalat isya’ dan subuh dengan berjamaah maka seperti sholat (selama) semalam.” (HR. Abu Dawud)
Kesimpulan
- Shalat berjamaah adalah kebiasaan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya.
- Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam selalu menanyakan sahabat yang tidak mengikuti shalat berjamaah.
- Shalat berjamaah dilipat gandakan dua puluh tujuh derajat dari pada shalat sendiri.
- Langkah kaki menuju masjid untuk shalat dapat meninggikan derajat dan menghapus kesalahan.
- Malaikat mendoakan rahmat bagi orang yang shalat berjamaah.
- Shalat berjamaah lebih baik dari pada sesuatu yang berharga di dunia.
- Allah mengampuni dosa orang yang shalat berjamaah.
- Shalat berjamaah dapat membebaskan dari neraka dan sifat kemunafikan.
- Apabila sudah berusaha mendatangi shalat berjamaah kemudian terlambat sehingga shalat sendiri maka tetap diberi pahala shalat berjamaah.
- Shalat subuh dan isya’ dengan berjamaah pahalanya seperti shalat selama semalam.
Penulis : Adam Rizkala
Editor: Gilang
0 Response to "Alasan Kenapa Kamu Harus Solat Berjamaah! Pahalanya Berlipat Ganda dan Setiap Langkah Kaki di Hitung"
Post a Comment